Di kantor desa, sejumlah kepala dusun mengaku khawatir ikut disalahkan. Mereka mengatakan penjualan sapi merupakan arahan Kepala Desa melalui bandar sapi.
“Kami para kepala dusun sudah coba tagih ke pak AS (bandar sapi), tapi selalu dijanjikan sapinya dikirim, kenyataannya tidak ada sampai sekarang. Kami tidak tahu harga pastinya karena tidak dilibatkan,” ujar salah seorang kadus.
Sekretaris Desa Pasir Salam juga membenarkan adanya anggaran ketahanan pangan hewani sebesar Rp. 217.848.000 di tahun 2022 untuk membeli 12 ekor sapi, dengan harga per ekor sekitar Rp. 18 juta. Ia menyarankan wartawan langsung bertemu Kepala Desa di rumahnya untuk konfirmasi lebih lanjut.
Tim media kilaspendidikan.com pun kemudian menyambangi kediaman Kepala Desa Pasir Salam, KW. Namun, karena kondisinya yang sedang sakit akibat stroke ringan, konfirmasi lebih lanjut urung dilakukan.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Pasir Salam maupun bandar sapi AS belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penjualan sapi bantuan tanpa kejelasan penggantian tersebut. Kasus ini masih menjadi perhatian warga dan akan terus kami pantau.
Bersambung…
(Ajat)